Terkesan Kurang Responsif, DPRD Provinsi Banten Komisi II Soroti Pemkot Tangerang

Jun 12, 2025 | 158 views

IMG-20250612-WA0004_2

‎KOTA TANGERANG, – Anggota DPRD Provinsi Banten Komisi 2, Asep Hidayat menggelar sosialisasi peraturan daerah (sosper) periode Juni 2025, Kamis (12/6)

‎Rangkaian kegiatan itu diikuti ratusan warga kota Tangerang, menekankan pentingnya bangkitkan usaha kecil menengah dalam sebuah wadah koperasi.

‎Koperasi merupakan soko guru perekonomian Indonesia yang saling memberikan informasi dan membina kepada seluruh usaha mikro kecil menengah, guna mendongkrak tumbuh kembangnya ekonomi

‎Sekretaris Komisi II itu sempat menyinggung langkah pemerintah daerah kota Tangerang yang dinilai kurang responsif kepada masyarakat untuk memberikan solusi,

‎” Supaya usahanya lebih baik, produktifitas, jangan sampai masyarakat gitu-gitu aja, usaha mereka dari dulu ada istilah hidup segan mati tak mau, mereka gali lobang tutup lobang, cari rentenir, cari pinjaman ke bank emok. Disini pemerintah harus proaktif dan memberikan fasilitas kepada rakyat, ” kata Asep Hidayat, saat diwawancara di Rumah Makan Pari Gogo, Tangerang, Rabu (11/6) kemarin

‎Sebagai informasi, Komisi II DPRD Provinsi Banten yang membidangi ekonomi dan keuangan meliputi bidang: Perindustrian, Pedagangan, Pertanian, Perikanan, Peternakan, Perkebunan, Kehutanan, Pengadaan Pangan, Logistik, Koperasi, Pariwisata, Ketenagakerjaan, Pekerjaan Umum, Tata Kota Pertamanan, Kebersihan, Perhubungan, Pertambangan dan Energi, Perumahan Rakyat dan Lingkungan Hidup untuk menyelaraskan berbagai kepentingan masyarakat dan juga mengadvokasi

‎Disektor Pertanian, Ketua DPC Kota Tangerang Partai Demokrat melanjutkan, sampai saat ini peran pemerintah kurangnya perhatian terhadap petani, lantaran kerap beralibi tak ada rencana umum tata ruang (RUTR) di kota Tangerang,

‎” Memang di kota Tangerang itu dianggapnya seolah olah di RUTR nya tak ada petani. Faktanya ada, sekalipun mereka adalah petani penggarap, akan tetapi, petani itu rakyat kita juga yang harus dibantu, bantu dari mana ? bantu lunakan pinjaman permodalan, bantu benih, bantu juga pembinaannya, bantu juga pupuknya dan sarana penunjang lainnya. Kalau kita tidak bantu berarti kita ini tidak realistis dalam hidup, karena merasa bukan pemilik akhirnya tidak dibantu, ” tegasnya

‎Asep menilai, perlu campur tangan dari pemkot Tangerang agar para tani mempunyai lahan untuk bisa dipergunakan semestinya, ketimbang dibiarkan begitu saja,

‎” Daripada tanah itu nganggur kosong tidak bermakna lebih baik untuk kehidupan masyarakat, tidak ada lahan yang namanya terbengkalai, jadi di situlah fungsi kita fasilitasi sebagai wakil rakyat antar kepentingan masyarakat petani atau kelompok lain dengan pemerintah yang ada, ” tandasnya

‎Diakhir sesi wawancara, Pria kelahiran Garut itu berharap, kepada Wali kota dan Wakil Wali kota Tangerang, pasca 100 hari dilantiknya, membuat langkah konkret yang bisa dipercaya masyarakat,

‎” Kepada wali kota dan wakil wali kota Tangerang yang kurang lebih 100 hari yang lalu dilantik, harus bermakna dong untuk rakyatnya jangan hanya retorika politik dikumandangkan di saat mau pilkada, setelah sudah jadi lupa dengan rakyatnya. lakukan dong sebesar apa untuk kemakmuran rakyat bagaimana rakyat diberdayakan jangan yang nganggur biarkan, jangan yang tidak punya modal dibiarkan, sentuh dong mereka berikanlah pendidikannya secara materi kewirausahaan, ” Tutupnya

REKOMENDASI BERITA LAINNYA

FY24Q1_CC_Individual_CCIAllApps

TOPIK POPULER

JOURNAL TERKINI

BERITA POPULER

EKONOMI

TEKNOLOGI

FY24Q1_CC_Individual_CCIAllApps