Mei 20, 2024 | 47 views
Sebuah studi baru-baru ini yang diterbitkan dalam Humanities and Social Sciences Communications oleh Wajiha Haq dan rekannya telah memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang kemiskinan di Pakistan.
Studi ini mengukur kemiskinan tidak hanya dengan menggunakan uang, tetapi juga dengan pendidikan, kesehatan, dan standar hidup, dan menemukan bahwa 24% populasi menderita berbagai deprivasi, dikutip dari laman Khaama, Minggu (21/4/2024).
Pendidikan merupakan bidang yang paling banyak mengalami kesulitan, dan hal ini mempunyai dampak serius terhadap generasi muda dan prospek pekerjaan mereka di masa depan.
Kemiskinan yang meluas ini mempunyai dampak samping yang tidak menguntungkan, termasuk penyalahgunaan visa haji oleh warga negara Pakistan.
Visa ini dimaksudkan untuk ziarah keagamaan ke tempat-tempat suci di Arab Saudi, Irak, dan Iran, namun semakin banyak digunakan untuk kegiatan ilegal seperti mengemis dan kejahatan kecil.
Laporan menunjukkan bahwa banyak warga Pakistan yang ditangkap di negara-negara tersebut melakukan perjalanan dengan visa tersebut, sehingga memperburuk hubungan diplomatik Pakistan dengan negara-negara tersebut.
Penyalahgunaan visa ini sering kali melibatkan aksi pengemis dan pencopetan, terutama di sekitar tempat keagamaan penting seperti Masjid-al-Haram di Makkah.
Pihak berwenang Saudi secara khusus telah menunjukkan bahwa sebagian besar penjahat kecil ini berasal dari Pakistan.
Hubungan antara kemiskinan dan kejahatan ini menyoroti situasi menyedihkan yang dialami masyarakat, sehingga mendorong mereka melakukan tindakan ilegal sebagai cara untuk bertahan hidup.
Posted in Kriminal