Oct 10, 2024 | 197 views
Tangerang, – Seorang wali murid di Yayasan TK Islam Baitul Ilman, yang beralamat di Jl. Taman Buah Raya, Perum Taman Buah, Sukamantri, Tangerang, merasa sangat kecewa dan tersinggung dengan cara pihak yayasan menagih SPP sekolah. Penagihan tersebut dilakukan melalui pesan WhatsApp di grup dengan bahasa yang dianggap tidak pantas dan merendahkan martabat.
Dalam pesan tersebut, pihak yayasan mencantumkan nominal tunggakan dengan tambahan keterangan “Anak Panti Asuhan” di dalam tanda kurung, yang membuat wali murid merasa dipermalukan. “Saya merasa harga diri saya dijatuhkan dengan cara mereka menagih seperti itu,” ujarnya.
Lebih menyedihkan lagi, pesan tersebut diakhiri dengan ancaman yang dirasa tidak pantas, terutama bagi seorang anak yatim seperti Jihan. “Mohon kerjasama Bapak/Ibu Wali Murid Ananda Jihan untuk menyelesaikan administrasi SPP sekolah. Jika tidak, dengan terpaksa Ananda Jihan akan kami rumahkan. Karena kami ini sekolah swasta, bukan Departemen Sosial. Dan ini sudah menjadi peraturan tiap tahunnya dari Kepala Yayasan TK Islam Baitul Ilman,” tulis pihak yayasan dalam pesannya.
Perlu diketahui, Jihan adalah seorang anak yatim yang tinggal di panti asuhan. Wali murid ini sangat menyayangkan sikap yayasan yang seolah tidak menghargai kondisi sosial anak didiknya, terutama ancaman untuk merumahkan Jihan yang dinilai tidak sesuai dengan semangat pendidikan yang seharusnya penuh empati dan pengertian.
Menanggapi informasi tersebut, Ketua Badan Penelitian Aset Negara (BPAN) DPD Banten, Nursidik Badawi, menyatakan kegeramannya. Ia menilai tindakan pihak yayasan sangat tidak pantas dan mencoreng dunia pendidikan. “Saya sangat geram mendengar laporan ini. Cara penagihan seperti itu tidak mencerminkan sikap seorang pendidik, apalagi ditujukan kepada anak yatim yang seharusnya diberikan perlindungan dan perhatian lebih,” tegas Nursidik.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak Yayasan TK Islam Baitul Ilman belum memberikan tanggapan resmi terkait keluhan tersebut.
Posted in Pendidikan