KOTA TANGERANG, – Sejumlah warga RW 01 di Cimone melayangkan protes keras terkait dugaan ketidakadilan dalam penyaluran bantuan sosial (bansos) yang dilakukan oleh salah satu kader di wilayah tersebut. Warga menilai bahwa proses pemilihan penerima bansos tidak dilakukan secara transparan dan merata, sehingga menimbulkan ketidakpuasan di kalangan masyarakat.

Protes ini muncul setelah beberapa warga merasa tidak mendapatkan haknya, meskipun mereka berada dalam kategori yang layak menerima bantuan. “Kami melihat ada ketidakadilan dalam pemilihan penerima bansos. Beberapa warga yang seharusnya tidak layak justru mendapatkan bantuan, sementara yang benar-benar membutuhkan tidak terdata,” ujar salah satu warga yang ikut dalam protes.

Kader bansos yang bertanggung jawab atas pendistribusian bantuan ini, WN dan UY diduga tidak melakukan verifikasi secara mendalam terhadap data warga penerima, sehingga menimbulkan ketimpangan dalam penyaluran. Hingga berita ini diturunkan, pihak terkait belum memberikan tanggapan resmi terkait protes yang disampaikan oleh warga RW 01.

Selain masalah bansos, warga dari RT 01 hingga RT 05 juga mengeluhkan kurangnya informasi mengenai bantuan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Mereka menyebutkan bahwa pihak RT setempat tidak mengetahui adanya program atau bantuan yang dapat mendukung perkembangan UMKM di wilayah tersebut.

Warga berharap agar masalah ini segera diatasi dan penyaluran bansos maupun informasi terkait UMKM dilakukan secara adil dan terbuka. Mereka juga meminta agar ada transparansi dalam proses pemilihan penerima bansos serta perhatian khusus terhadap program-program pendukung UMKM di masa mendatang.